Dalam berbahasa sehari-hari ungkapan atas nama sering kita temukan.
Namun, pemakaiannya sering kurang tepat. Perhatikan kalimat berikut.
- Pada kesempatan ini saya atas nama Bupati Wanasari dan atas nama pribadi menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya Bapak Subrata.
Pada kalimat (1) bupati berbicara sebagai pejabat dan sebagai
pribadi. Yang perlu dicatat ialah bahwa yang berbicara adalah bupati
sendiri, tidak mewakili orang lain. Dalam pembicaraannya, baik sebagai
bupati maupun sebagai pribadi, digunakan ungkapan atas nama. Tepatkah
penggunaan ungkapan tersebut? Di dalam kamus dinyatakan bahwa ungkapan
atas nama berarti 'sebagai wakil, perintah, atau atas kuasa orang lain'.
Karena dalam kalimat (1) bupati itu sendiri yang berbicara atau tidak
mewakilkannya kepada orang lain, pemakaian ungkapan atas nama itu tidak
tepat. Sebagai penggantinya, digunakan kata selaku atau sebagai sehingga
kalimat (1) dapat diperbaiki menjadi sebagai berikut.
- Pada kesempatan ini saya selaku/sebagai Bupati Wanasari dan selaku/sebagai pribadi menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya Bapak Subrata.
Jika yang berbicara bukan bupati, melainkan orang yang mewakili
bupati, pemakaian atas nama kalimat (1) sudah tepat. Akan tetapi atas
nama untuk pribadi tidak tepat. Dalam kalimat itu tetap digunakan kata
selaku/sebagai sehingga kalimat perbaikannya sebagai berikut .
- Pada kesempatan ini saya atas nama Bupati Wanasari dan selaku/sebagai pribadi menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya Bapak Subrata.
Pemakaian ungkapan atas nama yang benar juga dapat dilihat di bawah ini.
- Atas nama ahli waris, saya mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang Bapak/Ibu berikan.
Ungkapan terima kasih seperti kalimat di atas disampaikan tidak hanya
selaku pribadi, tetapi juga selaku wakil ahli waris. Dia berbicara
mewakili ahli warisnya.
http://id.wikisource.org/wiki/Buku_Praktis_Bahasa_Indonesia_2