- Permasalahan
- Dalam suatu pertemuan yang, antara lain, membahas pentingnya pemimpin menunjukkan keteladanan, seorang pembicara mengatakan sebagai berikut.
- Betapa seorang pemimpin akan dihargai jika ia tidak menunjukkan ketelandan.
Tepatkah pemakaian kata betapa pada kalimat itu?
- Penjelasan
- Untuk menjawab pertanyaan itu, kita perlu menelusuri apa sebenarnya yang akan disampaikan lewat kalimat itu.
Tampaknya konsep yang akan disampaikan ialah 'bagaimana mungkin' atau
'tidak mungkin' seorang pemimpin akan dihargai jika ia tidak
menunjukkan sikap keteladanan. Akan tetapi, konsep itu tidak
tersampaikan dengan baik karena pembicara salah memilih kata. Kata betapa tidak semakna dengan 'bagaimana mungkin' ataupun 'tidak mungkin'. Kata betapa
berarti (1) 'sungguh'; 'alangkah'; kata seru penanda rasa heran, kagum,
sedih, dsb.; (2) 'meski bagaimanapun'; (3) 'sebagaimana', 'seperti'.
Semua makna itu ternyata tidak tepat untuk mengungkapkan makna 'mana
mungkin', 'bagaimana mungkin', atau 'tidak mungkin'. Dengan demikian,
kalimat itu dapat diperbaiki sebagai berikut.
- Bagaimana mungkin seorang pemimpin akan dihargai jika ia tidak menunjukkan keteladanan.
- Tidak mungkin seorang pemimpin akan dihargai jika ia tidak menunjukkan keteladanan.
- Bagaimana seorang pemimpin akan mungkin dihargai jika ia tidak menunjukkan keteladanan.
http://id.wikisource.org/wiki/Buku_Praktis_Bahasa_Indonesia_2